FKP3NSIJABAR - FKP3NSI DPD Jawa Barat setelah pelantikan pengurus pada tanggal 18 April 2015 akan menguatkan jaringan organisasi secara nyata dengan melakukan penjaringan kader tingkat kotamadya dan kabupaten di seluruh Jawa Barat. FKP3NSI sebagai mitra Pemerintah bekerjasama dengan KORPRI dan BKD
Provinsi Jawa Barat akan melakukan penjaringan kader sampai tingkat
pedesaan di Jawa barat.
Kordinator Pelaksana Pembentukan DPC dan Penjaringan Kader FKP3NSI Jawa Barat Faisal atau biasa di sapa 'kang ical' mengatakan "Pembentukan DPC dan Penjaringan Kader se Jawa Barat merupakan bentuk dan tindakan nyata dari FKP3NSI dalam mewadahi Keluarga Besar PNS atau ASN yang berjumlah lebih dari 10 juta orang di seluruh Jawa Barat".
" Setelah seminggu kami melakukan sosialisai diseluruh Jawa Barat Alhamdulillah kami disambut sangat baik oleh seluruh jajaran ASN, dari tingkat kepala desa, guru sampai kepala daerah menyambut baik Forum ini, kedepannya dalam waktu dekat ini sebelum bulan puasa rencananya FKP3NSI DPD Jawa Barat akan mempunyai minimal 12 DPC tingakat kotamadya dan kabupaten serta keseluruhan DPC se jawa barat akan terbentuk akhir tahun 2015 ini,"pungkas kang ical.
Memang tidak bisa dipungkiri PNS atau ASN sampai saat ini belum mempunyai suatu wadah yang menghimpun keluarga besar mereka dari Putra Putri sampai Pensiunan, maka kehadiran FKP3NSI secara organisasi dapat mewadahi aspirasi dan keinginan dari seluruh kelurga besar Aparatur Sipil Negara.
Dalam melakukan penjaringan kader tersebut agar efektif FKP3NSI membagi 4 wilayah kordinasi, dimana akan secara maksimal setiap kordinator wilayah akan melakukan tugas - tugasnya.(fkp3nsijabar)
FKP3NSI DPD JABAR
Forum Komunikasi Putra Putri, Pensiunan Dan Pegawai Negeri Sipil Indonesia Menjadi Wadah Keluarga Besar Pegawai Negeri Sipil Beserta Pensiunan Pegawai Negeri Sipil.
Senin, 04 Mei 2015
Jumat, 01 Mei 2015
Masa Depan Buruh Indonesia Ditangan Siapa?
FKP3NSIJABAR - Pada bulan Juli 1889, Kongres Sosialis Dunia yang diselenggarakan di
Paris menetapkan peristiwa di AS tanggal 1 Mei itu sebagai hari buruh
sedunia dan mengeluarkan resolusi berisi: Sebuah aksi internasional besar harus diorganisir pada satu hari
tertentu dimana semua negara dan kota-kota pada waktu yang bersamaan,
pada satu hari yang disepakati bersama, semua buruh menuntut agar
pemerintah secara legal mengurangi jam kerja menjadi 8 jam per hari, dan
melaksanakan semua hasil Kongres Buruh Internasional Perancis. Resolusi ini mendapat sambutan yang hangat dari berbagai negara dan
sejak tahun 1890, tanggal 1 Mei, yang diistilahkan dengan May Day,
diperingati oleh kaum buruh di berbagai negara, meskipun mendapat
tekanan keras dari pemerintah mereka.
Di Indonesia pada tahun 1920 juga mulai memperingati hari Buruh tanggal 1 Mei ini. Ibarruri Aidit (putri sulung D.N. Aidit) sewaktu kecil bersama ibunya pernah menghadiri peringatan Hari Buruh Internasional di Uni Sovyet, sesudah dewasa menghadiri pula peringatan Hari Buruh Internasional 1 Mei 1970 di Lapangan Tian An Men RRC pada peringatan tersebut menurut dia hadir juga Mao Zedong, Pangeran Sihanouk dengan istrinya Ratu Monique, Perdana Menteri Kamboja Pennut, Lin Biao (orang kedua Partai Komunis Tiongkok) dan pemimpin Partai Komunis Birma Thaksin B Tan Tein.
Tapi sejak masa pemerintahan Orde Baru hari Buruh tidak lagi diperingati di Indonesia, dan sejak itu, 1 Mei bukan lagi merupakan hari libur untuk memperingati peranan buruh dalam masyarakat dan ekonomi. Ini disebabkan karena gerakan buruh dihubungkan dengan gerakan dan paham komunis yang sejak kejadian G30S pada 1965 ditabukan di Indonesia.
Semasa Soeharto berkuasa, aksi untuk peringatan May Day masuk kategori aktivitas subversif, karena May Day selalu dikonotasikan dengan ideologi komunis. Konotasi ini jelas tidak pas, karena mayoritas negara-negara di dunia ini (yang sebagian besar menganut ideologi nonkomunis, bahkan juga yang menganut prinsip antikomunis), menetapkan tanggal 1 Mei sebagai Labour Day dan menjadikannya sebagai hari libur nasional.
Setelah era Orde Baru berakhir, walaupun bukan hari libur, setiap tanggal 1 Mei kembali marak dirayakan oleh buruh di Indonesia dengan demonstrasi di berbagai kota.
Kekhawatiran bahwa gerakan massa buruh yang dimobilisasi setiap tanggal 1 Mei membuahkan kerusuhan, ternyata tidak pernah terbukti. Sejak peringatan May Day tahun 1999 hingga 2006 tidak pernah ada tindakan destruktif yang dilakukan oleh gerakan massa buruh yang masuk kategori "membahayakan ketertiban umum". Yang terjadi malahan tindakan represif aparat keamanan terhadap kaum buruh, karena mereka masih berpedoman pada paradigma lama yang menganggap peringatan May Day adalah subversif dan didalangi gerakan komunis
Pada tahun 2015 ini May Day menjadi hari libur nasional di Indonesia. Ribuan buruh tertib berdemo diseantero penjuru tanah air mensuarakan hak atas nasib mereka. Tuntutan para buruh hampir sama dari tahun ke tahun di Indonesia, dikarenakan menurut mereka nasib buruh di Indonesia masih belum berubah, hanya ketidakadilan yang mereka hadapi dari para pengusaha dan negara. Tuntutan buruh tahun ini hampir sama di seluruh Indonesia yaitu di hapusnya sistem kerja kontrak (outsoursing). Jadi nasib buruh berada di tangan siapa, Negara atau Pengusaha?
Berikut 10 Tuntutan Buruh di May Day 2015 :
1. Tolak pemberlakuan pasar bebas Masyarakat Ekonomi Asean (MEA).
2. Buat Undang-Undang perlindungan buruh.
3. Buat Peraturan Pemerintah pengganti Undang-Undang (Perppu) yang menghapuskan sistem kerja kontrak dan outsourcing.
4. Buat Permenakertrans tentang upah proses.
5. Hapuskan sistem upah murah dan jalankan upah layak nasional yang sama bagi seluruh buruh Indonesia.
6. Tolak peninjauan upah 5 tahun sekali.
7. Berikan demokrasi seluas-luasnya bagi rakyat.
8. Berikan subsidi bagi rakyat.
9. Batalkan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).
10. Pendidikan, kesehatan dan perumahan yang layak dan gratis.
(icl)
Selasa, 21 April 2015
Dewi Sartika Pahlawan Perintis Pendidikan Perempuan Indonesia

Kegemarannya dalam belajar mengajar dalam hal membaca dan menulis
sudah terlihat sejak kecil dengan mempraktikkan bersama anak anak
pembantu di kepatihan,Papan bilik kandang kereta, arang, dan pecahan
genting dijadikannya alat bantu belajar.
Semakin banyak ilmu yang di gali di masa dewasanya, Dewi Sartika
semakin gencar dalam mewujudkan cita citanya dengan bantuan Pamannya
Bupati Martanagara untuk mewujudkan cita citanya,salah satu langkah awal
dengan mendirikan sekolah di tahun 1902 yang mana di awali dengan
pendidikan keterampilan Merenda, memasak, jahit-menjahit, membaca,
menulis dan sebagainya, menjadi materi pelajaran saat itu.
Berkembanglah pula ide untuk membuka sekolah perempuan atau Sakola
Istri pertama se-Hindia-Belanda pada tahun 16 Januari 1904 setelah
Konsultasi dengan Bupati R.A. Martenagara.Keberhasilan sekolah perempuan
Dwi Sartka bisa mencetak lulusan lulusan perempuan bermartabat yang
haknya sama dengan kedudukan laki laki.
Sekolah perempuan semakin berkembang dengan pergantian nama menjadi
Sekolah Keutamaan Perempuan ( sakolah kautamaan istri ) di tahun ke 10 (
1914 ),dan di saat perjalanan itu pula menikahlah Dewi sartika dengan
Raden Kanduruan Agah Suriawinata di tahun 1906,yang mana pasangan Dewi
Sartika adalah suami yang memiliki visi misi yang sama dalam
memperjuangkan pendidikan, semakin berkembangnya sekolah perempuan yang
didirikan Dewi Sartika, di tahun ke 25 pada bulan september 1929,
diadakanlah peringatan pendirian sekolah yang mana sekaligus berganti
nama menjadi Sakola Raden Dewi.
Dengan keberhasilan perjuangan Dwi Sartika,tercetuslah seorang anak
bangsa tokoh pejuang wanita dari bandung yang membela hak kaum wanita
dalam urusan pendidikan.
Dewi wafat pada 11 September 1947. Sebelumnya Dewi Sartika ikut
mengungsi bersama-sama para pejuang yang terus melakukan perlawanan
untuk mempertahankan kemerdekaan dan disaat itu Setelah terjadi Agresi
militer Belanda tahun 1947.
Dewi Sartika diberi gelar Pahlawan Nasional pada tahun 1966 dengan SK Presiden RI No. 152/1966
sumber : dokumentasi sejarah
Langganan:
Postingan (Atom)