
Kegemarannya dalam belajar mengajar dalam hal membaca dan menulis
sudah terlihat sejak kecil dengan mempraktikkan bersama anak anak
pembantu di kepatihan,Papan bilik kandang kereta, arang, dan pecahan
genting dijadikannya alat bantu belajar.
Semakin banyak ilmu yang di gali di masa dewasanya, Dewi Sartika
semakin gencar dalam mewujudkan cita citanya dengan bantuan Pamannya
Bupati Martanagara untuk mewujudkan cita citanya,salah satu langkah awal
dengan mendirikan sekolah di tahun 1902 yang mana di awali dengan
pendidikan keterampilan Merenda, memasak, jahit-menjahit, membaca,
menulis dan sebagainya, menjadi materi pelajaran saat itu.
Berkembanglah pula ide untuk membuka sekolah perempuan atau Sakola
Istri pertama se-Hindia-Belanda pada tahun 16 Januari 1904 setelah
Konsultasi dengan Bupati R.A. Martenagara.Keberhasilan sekolah perempuan
Dwi Sartka bisa mencetak lulusan lulusan perempuan bermartabat yang
haknya sama dengan kedudukan laki laki.
Sekolah perempuan semakin berkembang dengan pergantian nama menjadi
Sekolah Keutamaan Perempuan ( sakolah kautamaan istri ) di tahun ke 10 (
1914 ),dan di saat perjalanan itu pula menikahlah Dewi sartika dengan
Raden Kanduruan Agah Suriawinata di tahun 1906,yang mana pasangan Dewi
Sartika adalah suami yang memiliki visi misi yang sama dalam
memperjuangkan pendidikan, semakin berkembangnya sekolah perempuan yang
didirikan Dewi Sartika, di tahun ke 25 pada bulan september 1929,
diadakanlah peringatan pendirian sekolah yang mana sekaligus berganti
nama menjadi Sakola Raden Dewi.
Dengan keberhasilan perjuangan Dwi Sartika,tercetuslah seorang anak
bangsa tokoh pejuang wanita dari bandung yang membela hak kaum wanita
dalam urusan pendidikan.
Dewi wafat pada 11 September 1947. Sebelumnya Dewi Sartika ikut
mengungsi bersama-sama para pejuang yang terus melakukan perlawanan
untuk mempertahankan kemerdekaan dan disaat itu Setelah terjadi Agresi
militer Belanda tahun 1947.
Dewi Sartika diberi gelar Pahlawan Nasional pada tahun 1966 dengan SK Presiden RI No. 152/1966
sumber : dokumentasi sejarah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar