Selasa, 14 April 2015

Sejarah Bandung Terpilih Menjadi Tuan Rumah Konferensi Asia Afrika

FKP3NSIJABAR - Dalam buku '50 tahun Indonesia dan Konferensi Asia Afrika' yang diterbitkan Departemen Luar Negeri (kini Kemenlu) disebutkan bahwa Bandung dipilih sendiri oleh Presiden Sukarno waktu itu.

“Beliau (Sukarno) ingin menegaskan kepada dunia bahwa dari Bandung-lah awal gerakan kemerdekaan yang dipimpinnya memulai perlawanan terhadap kolonialisme dan imperialisme,” demikian yang tertuang di buku '50 tahun Indonesia dan Konferensi Asia Afrika' seperti dikutip.

Presiden Sukarno memilih Bandung sebagai tempat diselenggarakannya Konferensi Asia Afrika pada 18 hingga 24 April tahun 1955 lalu. Bukan tanpa musabab ketika Bung Karno memilih si 'Kota Kembang' menjadi tempat berkumpulnya 5 kepala negara dan 24 perwakilan negara di Asia dan Afrika.

Sejarah pergerakan kemerdekaan yang didengungkan oleh Sukarno memang banyak dilakukan di Bandung. Pada tahun 1926, Sukarno mendirikan Algemene Studie Club di Bandung yang merupakan hasil inspirasi dari Indonesische Studie Club oleh Dr. Soetomo. Organisasi ini menjadi cikal bakal Partai Nasional Indonesia yang didirikan pada tahun 1927.

Pada Desember 1930 di hadapan peradilan Landraad Bandung, Bung Karno membacakan pledoi berjudul, 'Indonesia Menggugat'. Pledoi yang mengupas kehidupan rakyat Indonesia di bawah penjajah ini disusun sendiri oleh Sukarno dari balik penjara. Pledoi 'Indonesia Menggugat' ini kemudian menjadi cikal bakal politik melawan kolonialisme dan imperialisme.

Di Bumi Parahiyangan pula Bung Karno pada 30 Maret 1933 menyusun risalah, 'Mencapai Indonesia Merdeka' yang berisi visi dan misi kemerdekaan Indonesia.

Tiga aktivitas pergerakan Bung Karno itulah yang antara lain menjadi alasan dipilihnya Bandung sebagai tempat digelarnya Konferensi Asia Afrika.(fkp)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar